Contoh-Contoh Kalimat Denotasi/Denotatif dan Konotasi/Konotatif




Telah banyak yang diberikan bumi untuk kita
Yuk kita balas kebaikannya.....
Andai satu orang satu pohon
Pasti sejuklah jiwa dan tanah kita....

Contoh-contoh kalimat yang bermakna Denotasi dan Konotasi

Menyambung postingan sebelumnya tentang makna denotasi dan konotasi, berikut adalah contoh-contoh kalimatnya.

Contoh kalimat bermakna denotasi (bermakna sebenarnya) :

1.Anak itu terjatuh hingga kakinya patah.
(terjatuh artinya suatu tindakan yang tidak disengaja.

2. Pengemis itu sudah beberapa hari menahan lapar.
(lapar artinya menderita lapar karena tidak ada yang di makan.

3. Kakak baru saja melahirkan anak pertamanya di rumah sakit.
(melahirkan artinya proses mengeluarkan anak dari kandungan)

4. Ayah membaca surat kabar di teras.
(membaca artinya melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis)

5. Gadis itu belajar menjadi seorang penulis yang baik.
(belajar artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu)

6. Ibu memotong kue dengan pisau.
(memotong artinya memutuskan dengan barang tajam)

7. Budi terjatuh dari sepeda motor.
(terjatuh artinya tiba-tiba, tidak sengaja, tdak di niatkan)

8. Tanti menanam bunga mawar.
(menanam artinya menaruh bibit/benih/setek di dalam tanah supaya tumbuh)

9. Seluruh siswa berbaris dengan rapi saat mengikuti upacara bendera.
(berbaris artinya  berderet dengan teratur)


10.Para pengrajin menganyam rotan dengan serius./
(menganyam artinya  proses merangkai/ mengatur bilah rotan/daun  menjadi sebuah bentuk tertentu)

11. Sambal itu terasa pedas sekali.
(pedas artinya rasa seperti cabai)

12. Penyanyi itu bersuara merdu.
(merdu artinya baik dan sedap di dengar)

13. Candy bekerja sebagai pelayan toko sejak satu tahun yang lalu.
(pelayan artinya   orang yang bertugas melayani orang lain biasanya terdapat di toko/restoran)

14. Harga sembako menjadi mahal menjelang bulan puasa dan lebaran.
(mahal artinya suatu keadaan dimana barang tersebut tidak terjangkau lagi)

15. Santi tersenyum melihat para badut beraksi di acara ulang tahun adeknya.
(tersenyum  artinya gerakan bibir yang menggambarkan suatu kebahagiaan)

Contoh-contoh kalimat bermakna konotasi (bermakna tidak sebenarnya) :
Kalimat  bermakna konotasi terbagi menjadi dua macam :

A. Kalimat berkonotasi positif

Kalimat/kata berkonotasi positif adalah kata yang memiliki nilai rasa yang tinggi, baik, halus, sopan atau menyenangkan. Contoh :

1. Orang tuanya telah berpulang empat tahun yang lalu.
( berpulang artinya meninggal dunia)

2. Ia seorang tunanetra yang memiliki semangat tinggi.
(tunanetra artinya buta)

3. Semua karyawan di perusahaan itu terkenal dengan disiplinnya.
(karyawan artinya  orang yang bekerja pada suatu kantor atau lembaga)

4.  Bik Surti menjadi pramuwisma di rumahku sejak aku masih kecil.
(pramuwisma artinya pembantu rumah tangga)

5. Wanita itu bekerja di sebuah bank ternama.
Wanita artinya perempuan yang sudah dewasa)

6. Mantan pejabat itu akhirnya diamankan pihak kepolisian
(Mantan artinya bekas)

7. Sejak menjadi wartawan, ia sering pergi ke luar daerah.
(wartawan artinya orang yang mencari berita)

8. Perekonomian yang tidak stabil membuat dunia usaha banyak melakukan PHK pada karyawannya.(PHK merupakan akronim dari Pemutusan Hubungan kerja)

9.  Ujang selalu menyisihkan sebagian gajinya untuk  panti asuhan tempat ia dibesarkan dulu.
(gaji artinya uang lelah yang diterima setelah melakukan sesuatu untuk orang lain)

10. Para pramuniaga di toko itu terkenal ramah-ramah.
(pramuniaga artinya pelayan toko)

B. Kalimat bermakna negatif

Kalimat/kata bermakna negatif  adalah kata yang memiliki nilai rasa yang rendah,jelek, kasar, kotor dan sejenisnya.
Contoh :

1. Bu Amir sekarang sedang  bunting tiga bulan.

2. Setelah tertangkap polisi, gerombolan penjahat itu terlihat itu juga tidak terlihat menyesal.

3. Pemuda itu menjadi buta setelah mengalami kecelakaan.

4. Salah satu kawanan pencopet mampus terkena timah panas polisi.

5. Burhan dipecat karena sering bolos pada jam kerja.

6. Pasangan laki-bini itu terlihat rukun- rukun saja.

7. Udin mengalami  tuli sejak kecil.

8.  Biasanya orang bisu akan menggunakan bahasa isyarat jika berkomunikasi dengan orang lain.

9. Saat ini para pembantu rumah tangga banyak dibekali ilmu pengetahuan sehingga menjadi lebih cerdas.

10. Pendidikan yang rendah menjadi penyebab meningkatnya jumlah buruh di kota besar.

Semoga bermanfaat... 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Sastra